Matematika Bukan Pelajaran Tersulit Di SD, Tapi Pelajaran Ini
Matematika bukan pelajaran yg paling susah di tingkat Sekolah Dasar. Ini terbukti ketika kita semua sudah dewasa.
Operasi hitung bilangan, kelipatan, geometri, bilangan pecahan, semuanya masih lekat di benak kita. Tinggal memanggilnya dari memori kita untuk kita pakai dalam kehidupan kita sehari-hari.
Apa yg lebih sulit dari itu & sering gagal dipakai dalam kehidupan sehari-hari? Ternyata jawabannya adalah pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya penggunaan "di" sebagai imbuhan & "di" sebagai mengatakan depan.
Apa buktinya?
Saya banyak menemukannya, khususnya di TV & dunia maya.
Harusnya "di" disambung. Tapi kenapa dapat gagal memahami fungsi "di"? Lebih sulit dari matematika kah?
Bahkan ketika menciptakan meme untuk menasehati orang lain mengenai fungsi otak, pembuat memenya pun dapat lupa dengan "di" yg harusnya sebagai mengatakan depan, bukan mengatakan sambung
"Diangkat" bukan "di angkat"
Masih banyak lagi contoh yg lainnya...
Matematika bukan pelajaran yg paling susah di tingkat Sekolah Dasar. Ini terbukti ketika kita semua sudah dewasa.
Operasi hitung bilangan, kelipatan, geometri, bilangan pecahan, semuanya masih lekat di benak kita. Tinggal memanggilnya dari memori kita untuk kita pakai dalam kehidupan kita sehari-hari.
Apa yg lebih sulit dari itu & sering gagal dipakai dalam kehidupan sehari-hari? Ternyata jawabannya adalah pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya penggunaan "di" sebagai imbuhan & "di" sebagai mengatakan depan.
Apa buktinya?
Saya banyak menemukannya, khususnya di TV & dunia maya.

Harusnya "di" disambung. Tapi kenapa dapat gagal memahami fungsi "di"? Lebih sulit dari matematika kah?

Bahkan ketika menciptakan meme untuk menasehati orang lain mengenai fungsi otak, pembuat memenya pun dapat lupa dengan "di" yg harusnya sebagai mengatakan depan, bukan mengatakan sambung

"Diangkat" bukan "di angkat"

Masih banyak lagi contoh yg lainnya...