
Gbr diambil dr timnas.skor.id
Ada banyak prestasi yg ditorehkan Aji Santoso di dunia persepak bolaan Indonesia. Baik sebagai seorang pemain maupun sebagai seorang pelatih. Bagi kaskuser-kaskuser tua macam TS yg gemar bola, tentu masih ingat permainan Aji Santoso di sayap kiri lapangan bola di masa jayanya.
Bermain sebagai bek, tidak jarang Aji Santoso berlari dengan cepat sambil menggiring bola hingga maju jauh menusuk pertahanan lawan.
Langganan bermain di timnas, Aji Santoso bukan cuma piawai menggiring bola, akan tetapi dia juga disegani karena memiliki tabiat kepemimpinan yg kuat. Ban kapten seakan tidak pernah lepas dari lengan kaosnya, selama dia jadi pemain sepak bola.
Prestasi tertinggi Aji Santoso sebagai seorang pemain, mungkin adalah saat dia & rekan-rekannya, berhasil membawa timnas Indonesia jadi pemenang di SEA Games 1991. Sesuatu yg kebetulan belum berhasil diulang lagi oleh timnas sepakbola kita setelah itu.
Namun bukan segudang prestasi itu yg menciptakan TS tertarik untuk menciptakan trit tentang Aji Santoso, melainkan kontroversi yg sempat lahir dari pemain bola berprestasi ini.
Bagi penggemar bola di Indonesia, tentunya tahu rivalitas antara klub sepakbola Malang dengan klub sepakbola Surabaya. Sejak TS masih kecil, hingga sekarang TS sudah bangkotan, rivalitas antara tim/klub sepakbola dari dua kota itu belum juga usai.
Aji Santoso yg mengawali karier bolanya di Arema, adalah pemain bola yg sangat disayangi oleh suporter fanatik klub bola tersebut.

Aremania tidak pernah lupa Aji Santoso, gbr diambil dr bola.com
Sehingga saat terdengar kabar bahwa Aji Santoso akan pindah ke Persebaya, dunia para pendukung fanatik Arema itu seperti terguncang. Sejumlah akbar Aremania hingga berdemo & memprotes kepindahan Aji Santoso itu. Mungkin rasa sakit hati & kegalauannya, berlipat-lipat lebih sakit dibandingkan sakitnya ditinggal kekasih untuk orang ketiga

Pada akhirnya, Aji Santoso tetap pada keputusannya & akhirnya membela Persebaya dengan nilai transfer termahal di masanya yaitu sebesar 50 juta rupiah. 50 juta mungkin terlihat kecil, tetapi jangan lupa USD masih 2000an waktu itu, & nilai ekonomis sepak bola waktu itu juga belum setinggi sekarang. Bahkan berkat nilai transfer sebesar 50 juta itu, Arema yg pada saat itu menunggak gaji pemainnya selama beberapa bulan, dapat lepas dari krisis keuangan mereka.
Di Persebaya, karier bola Aji Santoso masih tetap gemilang. Lagi-lagi jadi kapten bagi timnya, dia berhasil membawa Persebaya, jadi pemenang liga di musim 1996-1997.
Selain pernah membela dua regu yg bermusuhan (Arema & Persebaya) sebagai pemain. Aji Santoso juga pernah jadi pelatih bagi kedua klub tersebut. Sebagai pelatih pun, Aji Santoso juga berhasil membawa kedua klub itu berprestasi di lomba sepak bola Indonesia.

Gbr diambil dr bola.com
Entah bagaimana perasaan suporter Persebaya pada Aji Santoso, pastinya bagi Aremania, nama Aji Santoso ini membawa bermacam-macam rasa, ada kenangan manis & ada juga kenangan pahit yg menyatu di sosok pemain & pelatih sepak bola yg satu ini.
Kalau buat TS pribadi sih, Sam Aji ini, kerenlah



Harusnya Aremania bangga dengan segudang prestasinya, termasuk prestasi yg dia torehkan saat berada di Persebaya.
Maka sangat disayangkan, kalau beberapa waktu yg lalu, Akademi bola yg didirikan Aji Santoso ini, sempat mengalami vandalisme oleh beberapa oknum Aremania, sesaat setelah kekalahan Arema.
Ayolah Ker, jangan lupa, pada akhirnya kita itu Indonesia. Kalau dalam sepak bola, pada akhirnya yg kita cari adalah prestasi Timnas Indonesia.
Rivalitas lomba dalam negeri, itu memang bumbu yg sedap & juga salah satu penyemangat untuk bersaing jadi lebih baik. Namun, jangan lupa, tujuan utama lomba dalam negeri adalah menggodok pemain-pemain bola yg nantinya akan jadi punggawa timnas Indonesia.
Mana yg lebih membanggakan? Berprestasi pakai pemain naturalisasi? Atau berprestasi dengan pemain murni yg lahir & akbar di negeri sendiri?
Sumber referensi
1. https://surabaya.tribunnews.com/2022...da-hubungannya
2. https://www.bola.com/indonesia/read/...arga-rp50-juta
3. https://www.bola.com/indonesia/read/...baya-dan-arema Hari ini 14:34