Kenapa Warga Indonesia Saat Ini Menolak Pengungsi Rohingnya? Beda Dengan Palestina!
Hi sobat kaskus,
Apa kabar agan & sista? Hari ini ane mau bahas nih tentang nasib pengungsi Rohingnya di Indonesia. Mungkin agan & sista udah pada denger kan, ada banyak pengungsi Rohingya yg dateng ke Indonesia. Tapi ada hal yg menarik nih, ternyata ada beberapa warga Aceh yg menolak kedatangan mereka. Wah, kenapa ya?
Nah, ternyata ini bukan yg perdana kalinya pemerintah Indonesia nolongin pengungsi Rohingya. Sebelumnya juga udah ada kasus kayak gini, contohnya bulan Juni 2021 kemarin. Ada 81 pengungsi Rohingya yg diselamatkan di perairan Aceh Timur. Wah, pertanyaannya, apa sih dasar penyelamatan mereka?
Ane penasaran juga sih, terus ane cari tahu. Ternyata Indonesia belum meratifikasi Konvensi 1951 yg mengatur hak-hak pengungsi. Jadi, gak ada regulasi yg jelas buat ngatur masalah ini. Tapi tenang aja, pemerintah udah keluarin Peraturan Presiden No. 125/2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri. Jadi, setidaknya udah ada regulasi yg dapat dipake buat penanganan pengungsi.
Kenapa banyak warga yg sekarang menolak para pengungsi?
Jadi ceritanya, beberapa waktu yg lalu ada ratusan pengungsi Rohingya yg harap mendarat di Aceh. Tapi kok, warga Aceh pada menolak mereka ya?
Alasannya ternyata sederhana banget, gan. Warga Aceh takut karena mereka pernah punya pengalaman kurang menyenangkan dengan pengungsi Rohingya sebelumnya. Mereka dikatain kurang baik & tidak mengikuti aturan yg ada di sana. Bukan cuma itu aja, gan, pengungsi Rohingya yg sudah tinggal di darat juga dianggap merepotkan masyarakat setempat. Makanya warga Aceh pada ragu & menolak mereka.
Tapi tenang aja, agan-agan & sista-sista, warga Aceh gak sejahat itu kok. Begitu warga yg menolak kedatangan pengungsi Rohingya dijelaskan oleh aparat kepolisian, mereka mulai dapat memahami situasinya. Warga setempat pun memberikan bantuan makanan & minuman seadanya kepada pengungsi itu. Jadi jangan buru-buru nyinyir dulu, ya, gan.
Kesimpulannya adalah warga Aceh menolak pengungsi Rohingya karena adanya kekhawatiran atas perilaku mereka yg tidak baik serta dianggap merepotkan masyarakat setempat. Tapi setelah diberi pengertian, warga Aceh bersedia menolong dengan cara mereka sendiri.
Jadi, gan, sebenernya warga Aceh gak bermaksud jahat kok. Mereka cuma khawatir & punya pengalaman buruk dengan pengungsi Rohingya sebelumnya. Semoga cerita ini dapat ngebuka mata kita semua, bahwa ada alasan di balik setiap tindakan yg dilakukan oleh warga. Mari saling memahami & menolong sesama, gan!
Aceh sendiri digadang-gadang sebagai daerah dengan "tangan terbuka" dalam penanganan pengungsi Rohingya. Buku berjudulAceh MuliakanRohingyayang diluncurkan Juni 2022 lalu bahkan merekam keramahtamahan orang Aceh kepada saudara seiman.
Tapi, menurut sosiolog dari Universitas Syiah Kuala, Siti Ikramatoun perubahan sikap warga Aceh ini, lantaran akumulasi pengalaman tidak menyenangkan dari hubungan berinteraksi dengan pengungsi Rohingya selama bertahun-tahun.
Kasus-kasus yg muncul justru pada akhirnya mengikis kepercayaan itu. Baik kasus pelecehan, ditambah dengan kasus-kasus lain yg melarikan diri, bertengkar dengan warga setempat & lain-lain, katanya.
Pengalaman ini sudah memberikan penafsiran & pemahaman baru kepada warga Aceh terkait dengan solidaritas kemanusiaan, mengatakan Siti. Ini benar-benar jauh dari kesan warga Aceh yg semula "peumulia jamee(pemuliaan tamu) & adatmeulaotyang mewajibkan menyelamatkan orang yg terancam nyawanya di laut".
Jadi sederhananya para pengungsi Rohingya yg pernah dateng sebelumnya, ada yg berperilaku kurang baik & gak nurut sama norma masyarakat setempat. Akibatnya, masyarakat jadi ragu buat nerima mereka lagi.
Intinya, masalah pengungsi Rohingya di Indonesia ini memang kompleks, sista & agan. Tapi jangan hingga kita lupa soal rasa kemanusiaan kita. Kita dapat bantu mereka tanpa harus takut dengan masalah hukum. Jadi, mari kita berbuat kebaikan sedapat kita & jadi manusia yg berempati. Kita dapat bantu mereka, sista & agan.
Tapi cuma sekedar menolong dengan rasa kemanusiaan, kalau ada tindakan kurang baik dari pendatang wajib dihukum dengan ketentuan adat & hukum setempat serta di deportasi, jangan hingga pengungsi malah jadi beban bagi masyarakat setempat.
Memang cukup berbeda dengan bantuan kepada Palestina, karena tipikal masyarakat disana yg memang bersahabat dengan Indonesia sejak lama, bahkan mereka memuliakan Indonesia dengan menyandingkan bendera Indonesia dengan Palestina, tentu hal ini yg menciptakan sikap dari Indonesia juga berbeda walau masyarakat Palestina juga multi kultur, tak cuma saudara yg seiman saja.
Terima kasih yg sudah membaca thread ini hingga akhir, bila ada kritik silahkan dihinggakan & semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat & merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.
"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2, 3
Pic : google

Apa kabar agan & sista? Hari ini ane mau bahas nih tentang nasib pengungsi Rohingnya di Indonesia. Mungkin agan & sista udah pada denger kan, ada banyak pengungsi Rohingya yg dateng ke Indonesia. Tapi ada hal yg menarik nih, ternyata ada beberapa warga Aceh yg menolak kedatangan mereka. Wah, kenapa ya?
Nah, ternyata ini bukan yg perdana kalinya pemerintah Indonesia nolongin pengungsi Rohingya. Sebelumnya juga udah ada kasus kayak gini, contohnya bulan Juni 2021 kemarin. Ada 81 pengungsi Rohingya yg diselamatkan di perairan Aceh Timur. Wah, pertanyaannya, apa sih dasar penyelamatan mereka?

Ane penasaran juga sih, terus ane cari tahu. Ternyata Indonesia belum meratifikasi Konvensi 1951 yg mengatur hak-hak pengungsi. Jadi, gak ada regulasi yg jelas buat ngatur masalah ini. Tapi tenang aja, pemerintah udah keluarin Peraturan Presiden No. 125/2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri. Jadi, setidaknya udah ada regulasi yg dapat dipake buat penanganan pengungsi.
Kenapa banyak warga yg sekarang menolak para pengungsi?
Jadi ceritanya, beberapa waktu yg lalu ada ratusan pengungsi Rohingya yg harap mendarat di Aceh. Tapi kok, warga Aceh pada menolak mereka ya?
Alasannya ternyata sederhana banget, gan. Warga Aceh takut karena mereka pernah punya pengalaman kurang menyenangkan dengan pengungsi Rohingya sebelumnya. Mereka dikatain kurang baik & tidak mengikuti aturan yg ada di sana. Bukan cuma itu aja, gan, pengungsi Rohingya yg sudah tinggal di darat juga dianggap merepotkan masyarakat setempat. Makanya warga Aceh pada ragu & menolak mereka.

Tapi tenang aja, agan-agan & sista-sista, warga Aceh gak sejahat itu kok. Begitu warga yg menolak kedatangan pengungsi Rohingya dijelaskan oleh aparat kepolisian, mereka mulai dapat memahami situasinya. Warga setempat pun memberikan bantuan makanan & minuman seadanya kepada pengungsi itu. Jadi jangan buru-buru nyinyir dulu, ya, gan.
Kesimpulannya adalah warga Aceh menolak pengungsi Rohingya karena adanya kekhawatiran atas perilaku mereka yg tidak baik serta dianggap merepotkan masyarakat setempat. Tapi setelah diberi pengertian, warga Aceh bersedia menolong dengan cara mereka sendiri.
Jadi, gan, sebenernya warga Aceh gak bermaksud jahat kok. Mereka cuma khawatir & punya pengalaman buruk dengan pengungsi Rohingya sebelumnya. Semoga cerita ini dapat ngebuka mata kita semua, bahwa ada alasan di balik setiap tindakan yg dilakukan oleh warga. Mari saling memahami & menolong sesama, gan!
Aceh sendiri digadang-gadang sebagai daerah dengan "tangan terbuka" dalam penanganan pengungsi Rohingya. Buku berjudulAceh MuliakanRohingyayang diluncurkan Juni 2022 lalu bahkan merekam keramahtamahan orang Aceh kepada saudara seiman.

Tapi, menurut sosiolog dari Universitas Syiah Kuala, Siti Ikramatoun perubahan sikap warga Aceh ini, lantaran akumulasi pengalaman tidak menyenangkan dari hubungan berinteraksi dengan pengungsi Rohingya selama bertahun-tahun.
Kasus-kasus yg muncul justru pada akhirnya mengikis kepercayaan itu. Baik kasus pelecehan, ditambah dengan kasus-kasus lain yg melarikan diri, bertengkar dengan warga setempat & lain-lain, katanya.
Pengalaman ini sudah memberikan penafsiran & pemahaman baru kepada warga Aceh terkait dengan solidaritas kemanusiaan, mengatakan Siti. Ini benar-benar jauh dari kesan warga Aceh yg semula "peumulia jamee(pemuliaan tamu) & adatmeulaotyang mewajibkan menyelamatkan orang yg terancam nyawanya di laut".

Jadi sederhananya para pengungsi Rohingya yg pernah dateng sebelumnya, ada yg berperilaku kurang baik & gak nurut sama norma masyarakat setempat. Akibatnya, masyarakat jadi ragu buat nerima mereka lagi.
Intinya, masalah pengungsi Rohingya di Indonesia ini memang kompleks, sista & agan. Tapi jangan hingga kita lupa soal rasa kemanusiaan kita. Kita dapat bantu mereka tanpa harus takut dengan masalah hukum. Jadi, mari kita berbuat kebaikan sedapat kita & jadi manusia yg berempati. Kita dapat bantu mereka, sista & agan.

Tapi cuma sekedar menolong dengan rasa kemanusiaan, kalau ada tindakan kurang baik dari pendatang wajib dihukum dengan ketentuan adat & hukum setempat serta di deportasi, jangan hingga pengungsi malah jadi beban bagi masyarakat setempat.
Memang cukup berbeda dengan bantuan kepada Palestina, karena tipikal masyarakat disana yg memang bersahabat dengan Indonesia sejak lama, bahkan mereka memuliakan Indonesia dengan menyandingkan bendera Indonesia dengan Palestina, tentu hal ini yg menciptakan sikap dari Indonesia juga berbeda walau masyarakat Palestina juga multi kultur, tak cuma saudara yg seiman saja.

Terima kasih yg sudah membaca thread ini hingga akhir, bila ada kritik silahkan dihinggakan & semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat & merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.


"Nikmati Membaca Dengan Santuy"

Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2, 3
Pic : google




