

Kekalahan timnas sepakbola Indonesia dari Thailand 1-0, di ajang sea games mengundang tanya. Apakah Indonesia kena kutukan tak dapat meraih pemenang satu, apapun itu kompetisinya pasti akan kalah & ujungnya ganti pelatih.
Mau permainan bagus atau tidak hasilnya tetap sama, berlatihlah dengan giat hingga cuma jadi penggembira di pentas sepakbola. Baik antar negara asean apalagi Asia, pantas saja tidak dapat masuk piala dunia kecuali masih join dengan Belanda di era Hindia Belanda.

Apalagi jalannya pertandingan melawan Thailand, banyak sekali emosi hingga harus bertebaran kartu merah & kuning di laga panas tersebut.
Sebenarnya apa yg salah? PSSI yg tidak mempercayakan pelatih nasional kepada orang lokal, seperti Fachri Husein yg sukses memberikan strategi permainan yg lebih baik?

Atau memang para pemainnya skill & keahlian tidak mumpuni, bahkan banyak pemain titipan supaya dimainkan?
Entahlah cukup sulit membedah persepakbolaan Indonesia yg terlalu banyak permainan dari para elite politik. Liga 1, tidak sesuai asa menumbuhkan bibit muda yg dapat jadi tulang punggung bangsa.
Bahkan permainan kasar, mudah terpancing emosi. Hingga sering salah umpan masih saja terus terjadi, apakah harus ada sekolah sepakbola khusus! Dimana SSB bekerjasama dengan club internasional. Dan pelajarannya tidak cuma berlatih sepakbola, namun juga mempelajari bahasa asing seperti spanyol, Inggris, Prancis, Italia Korea & Jepang untuk menunjang keterampilan mereka dimasa depan.

Sebab kalau saat ini sepakbola di Indonesia belum jadi profesi bergengsi, padahal dengan penduduk yg ratusan juta ini di manage maka bisnis sepakbola cukup menggiurkan.
Masyarakat memang butuh kemenangan, maka jalan instant adalah naturalisasi pemain muda berbakat keturunan. Tapi itu cuma sesaat yg terpenting perbaiki kualitas lomba dalam negeri, dimana club bola dapat mandiri. Mereka menciptakan pakem latihan yg setara internasional, dari fasilitas latihan hingga ikut lomba persahabatan antar club di luar.

Tapi, melihat kekalahan ini netizen yg kecewa meminta supaya STY out di unggahan Instagram milik PSSI. Inilah kalau tidak ada pakem latihan dari dasar, ganti pelatih akan berganti lagi sistem taktik.
Padahal, kita tahu passing pemain saja masih sering tidak tepat sasaran. Bagaimana mau menguasai permainan, kalau dasar sepakbola saja masih banyak yg salah.
Apa anda setuju kalau #Shin Tae-yong out?

Terima kasih yg sudah membaca thread ini hingga akhir, bila ada kritik silahkan dihinggakan & semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat & merdeka. See u next thread.


"Nikmati Membaca Dengan Santuy"

Tulisan : [email protected]
referensi : 1, 2
Pic : google




