Hello Slotter! Welcome to our community!

You can benefit from our privileges as a member of our site.

or Register

Gresik vs Deltras Rusuh. Sudah Saatnya Kita Punya Polisi Olahraga

Gresik vs Deltras Rusuh. Sudah Saatnya Kita Punya Polisi Olahraga

11499415_20231120010549.jpeg


Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir sebelumnya pernah mengutarakan keharapan untuk membentuk POLISI OLAHRAGA.
Salah satu alasannya adalah karena seringnya terjadi bentrokan antara supporter dengan supporter lain, ataupun supporter dengan aparat keamanan.

Khususnya untuk bentorakan dengan aparat, Erick Thohir beralasan bahwa selama ini tidak ada kedekatan antara supporter dengan aparat keamanan, yg disebabkan tidak adanya polisi spesifik yg dapat dikenali para supporter.

Salah satu statement Erick soal supporter vs aparat yg saya kutip dari JPNN :

"Kenapa saya mendorong polisi olahraga supaya aparat ini dekat dengan kita. Kalau polisinya ganti-ganti dia tidak kenal kita. Tapi kalau dia punya job desk yg dekat sama kita, artinya ada komunikasi yg lebih baik, jangan terpersepsikan suporter ini mau bikin ribut," mengatakan Erick.

Usulan soal polisi olaharaga ini juga sudah dihinggakan oleh Erick Thohir ke Presiden Jokowi & Kapolri, Listyo Sigit Prabowo, & dia pun berjanji untuk terus mendorong supaya usulan ini dapat segera diwujudkan. Sumbernya dari TVONENEWS.

Ide Erick Thohir ini sebenarnya sangat brilian, karena baru-baru ini terjadi lagi kerusuhan supporter dalam pertandigan Gresik Unitedvs Deltras Sidoarjo yg dilaksanakan di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik pada Minggu 19 November 2023. Dalam pertandingan itu, sang tuan rumah, Gresik United dipermalukan oleh tamunya dengan skor 1-2.

Supporter yg tidak terima dengan kekalahan tersebut, kemudian berkumpul, & hendak mengerjakan demonstrasi/unjuk rasa yg ditujukan ke Manajemen Gresik United. Namun unjuk rasa tersebut dihalangi oleh barikade polisi dikarenakan saat itu pemain Deltras Sidoarjo masih berada di stadion.

Tidak terima dihadang oleh polisi, para supporter tersebut kemudian bertindak anarkis dengan melempar objek keras seperti batu ke arah barikade polisi. Video soal pelemparan ini dapat anda temukan di berbagai media sosial. Saya sendiri melihat videonya dari akun @agama_bola di media X, berikut tautan linknya : https://x.com/agama_bola/status/1726...087194941?s=20

Pihak kepolisian pun kemudian mengambil tindakan melempar gas air mata untuk membubarkan kerumunan tersebut.

Berikut ini adalah pernyataan Kapolres Gresik soal gas pelemparan batu yg saya kutip dari CNN :

"Kami tidak bersifat reaktif, kami tetap mengimbau supaya seluruh suporter dapat kembali ke rumah masing-masing namun imbauan itu tidak diindahkan bahkan petugas kami mendapatkan lemparan batu,"

"Dan sudah melalui tahapan yg sangat panjang, di mana anggota kami sudah bertahan kurang lebih satu jam di lokasi, namun dari masyarakat tidak membubarkan diri," ucapnya.

"Setelah kami mengerjakan tembakan gas air mata itu, Alhamdulillah masyarakat dapat membubarkan diri," pungkasnya.

Dari kejadian tersebut, tercatat cuma 7 supporter yg mengalami luka-luka, sementara terdapat 10 aparat keamanan yg terluka, bahkan ada aparat yg hingga dijahit kepalanya karena mengalami luka akibat lemparan batu.

Dari kejadian ini, saya kembali teringat sama usulan Erick Thohir soal POLISI OLAHRAGA,

Salah satu penyebab terjadinya bentrokan ini, acap kali karena kurang efektifnya komunikasi dari aparat keamanan yg bertugas dengan para supporter.

Dengan adanya polisi olahraga di tiap daerah, jelas akan menolong untuk mewujudkan komunikasi efektif tersebut. Para polisi olahraga di suatu daerah tentu akan kenal dengan para supporter di daerah tersebut & juga sebaliknya.

Dengan saling mengenal, maka akan timbul sikap saling menghormati.
Dengan adanya sikap saling menghormati, maka bentrokan antara supporter & aparat keamanan pun akan dapat diminimalisasi.
 
Back
Top